Sebuah perusahaan percetakan di Jepang berhasil memecahkan rekor dunia dengan mencetak buku terkecil sejagat.
Toppan Printing yang berbasis di Tokyo, Jepang, baru-baru ini memecahkan rekor dunia dengan mencetak sebuah mikro-buku berisi 22 halaman. Sebagaimana dilansir World Record Academy (15/3), buku yang diberi nama Shiki no Kusabana (dalam bahasa Jepang; bunga musim) ini memiliki ukuran halaman 0,75 cm dan huruf 0,01 mm.
Buku super mini ini tentu tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. Anda harus menggunakan kaca pembesar terlebih dulu untuk melihat apa isi dari buku tersebut. Buku ini berisi nama-nama dan ilustrasi monokrom bunga Jepang seperti ceri dan plum.
Toppan Printing yang berbasis di Tokyo, Jepang, baru-baru ini memecahkan rekor dunia dengan mencetak sebuah mikro-buku berisi 22 halaman. Sebagaimana dilansir World Record Academy (15/3), buku yang diberi nama Shiki no Kusabana (dalam bahasa Jepang; bunga musim) ini memiliki ukuran halaman 0,75 cm dan huruf 0,01 mm.
Buku super mini ini tentu tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. Anda harus menggunakan kaca pembesar terlebih dulu untuk melihat apa isi dari buku tersebut. Buku ini berisi nama-nama dan ilustrasi monokrom bunga Jepang seperti ceri dan plum.
Rekor Guinness untuk buku cetak terkecil di dunia sebelumnya sudah
pernah dipecahkan oleh seorang penulis Rusia, Anton Chekhov. Bukunya
yang berukuran 0,9 x 0,9 mm dibuat dan diterbitkan oleh Anatoliy
Konenko, Omsk, Siberia, Rusia pada tahun 1996. Buku tersebut terdiri
dari 30 halaman, memiliki tiga ilustrasi warna dan 11 baris teks pada
setiap halaman.
Buku cetak terkecil di dunia ini pun kemudian dipamerkan di Toppan's Printing Museum di Tokyo, dan dijual bersama dengan kaca pembesar dan salinan buku yang berukuran lebih besar seharga 29.400 yen (atau Rp 2,9 juta). Penerbit juga mengatakan bahwa mereka telah menggunakan teknologi yang sama dengan printer uang untuk menghindari pemalsuan. Berminat untuk memilikinya?
Buku cetak terkecil di dunia ini pun kemudian dipamerkan di Toppan's Printing Museum di Tokyo, dan dijual bersama dengan kaca pembesar dan salinan buku yang berukuran lebih besar seharga 29.400 yen (atau Rp 2,9 juta). Penerbit juga mengatakan bahwa mereka telah menggunakan teknologi yang sama dengan printer uang untuk menghindari pemalsuan. Berminat untuk memilikinya?
0 comments:
Post a Comment