Dramatisasi dalam sebuah iklan produk untuk
mendongkrak penjualan sudah menjadi hal yang lumrah dalam dunia
periklanan. Tapi jika terlalu berlebihan, iklan tersebut bisa dilarang
tayang.
Seperti yang terjadi pada iklan produk Nivea Vital di Inggris, yang ditarik dari peredaran oleh Advertising Standards Authority (ASA). Dikutip dari Daily Mail, ASA menilai, iklan cetak dari produk Nivea Vital anti-age cream telah menyesatkan dan melebih-lebihkan efek dari penggunaan krim.
Iklan tersebut menampilkan model wanita berusia 60-an tahun, dengan tampilan wajah yang tampak awet muda. Dengan hanya sedikit kerutan di sudut mata dan garis ekspresi, serta dahi yang tampak kencang membuat model ini terlihat 20 tahun lebih muda dari usia sebenarnya.
Namun jelas terlihat kalau foto tersebut sudah di-retouch secara menyeluruh dan beberapa bagian telah 'dipercantik' sehingga kurang menggambarkan wajah wanita yang sebenarnya. Model tersebut adalah Cindy Joseph, model Amerika yang dikenal dengan sebutan 'champion of older women' karena baru mulai modelling saat umurnya sudah 49 tahun.
Dalam iklannya, Nivea mengklaim kalau produk tersebut bisa 'mengurangi tanda-tanda utama penuaan pada kulit' dan 'secara nyata mengurangi kerutan, meningkatkan kekencangan kulit dan membantu mencegah timbulnya noda hitam karena penuaan'. Sementara pada kemasan produknya Nivea menuliskan, "Mengurangi semua tanda-tanda penuaan pada kulit dewasa dan memberi perawatan ekstra yang diperlukan untuk kulit dewasa."
Namun berdasarkan investigasi ASA setelah menerima beberapa komplain terhadap produk tersebut, mereka menemukan bahwa wajah model dalam gambar tersebut merupakan 'produk' rekayasa komputer. Bukan semata-mata karena pemakaian krim.
ASA mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa Beiersdrof of Germany, perusahaan yang memayungi brand Nivea gagal memberikan bukti yang bisa mendukung klaim dari efek penggunaan krim pelembab seperti yang dijanjikan dalam iklan.
"Kami menyadari bahwa gambar model wanita usia matang, yang jadi objek utama dalam foto telah di-retouch berlebihan dan mengubah total penampilannya. Garis-garis halus dan kerutan di wajahnya, terutama sekitar mata dan mulut sudah dikurangi secara dramatis dan beberapa noda penuaan dihilangkan," ujar ASA.
Pihak Nivea sudah menanggapi pencabutan iklan tersebut dan mengatakan, "Kami menyesali bahwa gambar tersebut dianggap menyesatkan, dan kami tidak pernah bermaksud untuk itu."
Ini bukan pertamakalinya Nivea mengalami pencabutan iklan. Kasus sebelumnya pada 2010, ASA juga mencabut tayangan video iklan untuk Nivea Visage Anti-wrinkle Q10 Plus. Mereka dianggap telah menyesatkan konsumen karena memberikan informasi yang salah bahwa 37 persen wanita yang memakai krim tersebut merasa lebih cantik dari saat mereka berusia 10 tahun lebih muda.
0 comments:
Post a Comment