Sebuah robot mini, Tlaloc II-TC, telah membantu tim arkeolog dalam membuat temuan besar di dalam Candi Quetzalcoatl, situs arkeologi Teotihuacan, Meksiko.
Diberitakan NBC News, 24 April 2013, robot ini berukuran satu meter dan sudah dilengkapi dengan kamera video serta lengan mekanik untuk melewati hambatan.
Robot Tlaloc II-TC memang dirancang untuk melewati ruangan sempit di dalam Candi Quetzalcoatl, atau dikenal juga sebagai 'Feathered Serpent Pyramid'.
Pada awalnya tim arkeolog hanya menargetkan menemukan satu ruangan di dalam terowongan candi. Tapi, berkat bantuan Tlaloc II-TC, tim arkeolog menemukan tiga ruangan.
Mengutip surat kabar Meksiko El Universal, Ketua Tim Arkeolog Sergio Gomez mengatakan, sekitar 2.000 tahun lalu, ruangan-ruangan itu diduga telah digunakan oleh penguasa Teotihuacan untuk upacara kerajaan dan penguburan mayat.
"Terowongan di dalam Candi Quetzalcoatl penuh dengan lumpur-lumpur dan puing-puing bebatuan, karena sama sekali belum dieksplorasi oleh para tim arkeolog," kata Gomez.
Tapi, berkat bantuan robot Tlaloc II-TC yang berukuran satu meter, Gomes menambahkan, tim berhasil menerobos masuk dan menemukan tiga ruangan.
"Ini merupakan proyek kedua dalam pembuatan robot untuk membantu mengeksplorasi Candi Quetzalcoatl. Sebelumnya, pada tahun 2010, robot Tlaloc I, diciptakan untuk membantu tim arkeolog membuat temuan awal di dalam candi," ungkapnya.
Pada tahun 2010, tim arkeolog menduga bahwa di dalam candi Quetzalcoatl terdapat sisa-sisa dari zaman pemerintahan Teotihuacan.
"Dulu, kota ini adalah pusat pemerintahan dari budaya Mesoamerika, tapi hanya sedikit yang diketahui tentang kekuasaannya. Tim-tim arkeolog belum menemukan gambaran siapa raja serta lokasi makam-makamnya," terang Gomez.
Setelah robot Tlaloc II-TC berhasil melakukan pengintaian di dalam terowongan dan menemukan tiga ruangan, tim arkeolog akan memasuki terowongan di dalam candi untuk melakukan eksplorasi lebih mendalam.
0 comments:
Post a Comment