Selama ini, air hujan dianggap sebagai salah satu penyebab kerontokan dan tak baik untuk kesehatan rambut. Padahal, air hujan sebetulnya tergolong salah satu bentuk air yang paling murni.
Dilansir Boldsky, anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Malah, ada sejumlah manfaat air hujan untuk rambut Anda. Berikut beberapa di antaranya:
Air hujan yang baru turun
Sebelum
hujan, biasanya udara yang sangat panas berubah menjadi mendung, sebelum
kemudian turun hujan. Hujan yang baru turun tersebut membersihkan
kotoran berbahaya di udara yang diakibatkan oleh polus selama cuaca
masih panas.
Karena itu, ketika hujan turun, segeralah mencari tempat berteduh karena air hujan jenis ini jelas berbahaya bagi rambut.
Akan tetapi, jika hujan sudah turun cukup lama, air hujan sudah lebih bersih. Anda tidak perlu takut. Karena, secara teknis, air hujan merupakan salah satu bentuk air yang paling murni. Jadi, jika Anda punya masalah rambut, air yang paling aman untuk rambut Anda justru adalah air hujan--yang turun setelah sekian lama itu.
Membilas rambut dengan air hujan
Akan tetapi, jika hujan sudah turun cukup lama, air hujan sudah lebih bersih. Anda tidak perlu takut. Karena, secara teknis, air hujan merupakan salah satu bentuk air yang paling murni. Jadi, jika Anda punya masalah rambut, air yang paling aman untuk rambut Anda justru adalah air hujan--yang turun setelah sekian lama itu.
Membilas rambut dengan air hujan
Meski
sering dihindari, nyatanya air hujan bisa digunakan sebagai terapi untuk
rambut. Cobalah untuk menampung air hujan dalam wadah dan gunakan untuk
membilas rambut setelah keramas. Rambut niscaya jadi akan lebih sehat.
Segera keringkan air hujan
Segera keringkan air hujan
Meskipun
sehat untuk rambut, air hujan juga bisa menimbulkan masalah. Rambut
yang basah kehujanan akan kering lebih lama. Jadi, pastikan untuk
mengeringkan rambut dengan segera. Jangan biarkan rambut berada dalam
keadaan basah dalam waktu yang lama. Itu akan melemahkan akar rambut.
Selain itu, rambut yang diikat dalam keadaan basah dapat menyebabkan
kerontokan.
0 comments:
Post a Comment