Tutankhamun
 adalah Raja Firaun Mesir yang terkenal walau masih muda. Ia sangat kaya
 dan selama ribuan tahun rahasianya serta keluarganya belum terungkap.
 
 
Namun, kini bukti DNA bisa mengungkapkan kebenaran tentang orang tua dan keluarga raja muda ini dan petunjuk-petunjuk baru tentang kematiannya yang terlalu dini.
 
 
 
 
 
 
 
 

Lembah Para Raja (Kings Valley) dekat kota Luxor, tempat Raja Tut dan kerabatnya dimakamkan

Ruangan makan Raja Firaun Tutankhamun
Namun, kini bukti DNA bisa mengungkapkan kebenaran tentang orang tua dan keluarga raja muda ini dan petunjuk-petunjuk baru tentang kematiannya yang terlalu dini.

Ini peti mati yang menyimpan sisa mumi Raja Firaun Tutankhamun. Peti ini berbobot 110 kilogram dan terbuat dari emas padat.

Topeng pemakaman Raja Firaun Tutankhamun 
yang meninggal saat masih muda. Topeng ini terbuat dari emas dan batu 
mulia. Topeng ini disimpan di Museum Kairo, Mesir.
Dan inilah hasil identifikasi DNA dari mumi-mumi di Lembah Para Raja di Luxor.
1. Amenhotep III (Kakek Firaun Tutankhamun)

Amenhotep III yang muminya dapat dilihat di
 sektor KV35 diidentifikasi sebagai kakek Tutankhamun yang memerintah 
dalam kemegahan sekitar 3.400 tahun yang lalu. Muminya dikubur dengan 
barang-barang yang berlimpah. Jenazah Amenhotep III ditemukan pada tahun
 1898, disembunyikan bersama lebih dari selusin bangsawan lainnya di 
KV35 dari para penjarah makam.
2. Tiye (Nenek Firaun Tutankhamun)

Diantara jasad yang disembunyikan di KV35 
terdapat sesosok mumi yang dikenal sebagai Wanita Tua. Namun tes DNA 
berhasil mengidentifikasi wanita bangsawan yang cantik ini sebagai Tiye,
 istri Amenhotep III, putri Yuya dan Tuyu, suami-istri rakyat jelata 
yang ditemukan pada tahun 1905 di dalam makam mereka sendiri yang tak 
pernah terjamah. Sebagai nenek Tutankhamun, Tiye dibalsem dengan tangan 
kiri menekuk dada, sebagai pose pemakaman seorang Ratu.
3. Akhenaten (Ayah Raja Firaun Tutankhamun)

Identitas ayah Raja Firaun Tutankhamun lama
 menjadi misteri. Salah satu dugaannya adalah Firaun yang murtad bernama
 Akhenaten yang meninggalkan panteon negara untuk menyembah dewa 
tunggal. Pada tahun 1907 muminya ditemukan dalam keadaan yang sudah 
sangat membusuk di sektor KV55. tes DNA berhasil mengidentifikasi bahwa 
Akhenaten merupakan putra Amenhotep III dan Ratu Tiye dan merupakan ayah
 kandung Raja Firaun Tutankhamun.
4. Ibu Raja Firaun Tutankhamun

Mumi yang ditemukan di KV35YL ini diduga 
sebagai ibu Raja Firaun Tutankhamun yang juga merupakan saudara 
Akhenaten (ayah Tutankhamun). Hubungan perkawinan sedarah amat lazim di 
kalangan bangsawan Mesir Kuno. Sejarah mencatat, Akhenaten menikahi 
Nefertiti. Namun mumi ini teridentifikasi melalui tes DNA sebagai ibunda
 Tutankhamun yang juga merupakan salah satu dari 5 putri Amenhotep IiI. 
Suda pasti mumi ini bukan Nefertiti.
5. Raja Firaun Tutankhamun

Sebagai keturunan dari hasil incest, Raja 
Firaun Tutankhamun terindentifikasi memiliki cacat bawaan dan penyakit 
tulang (perkawinan sesama saudara dan dengan sepupu memang bisa 
berakibat fatal), yang menyebabkan dirinya amat kesakitan saat berjalan.
 Bahkan salah satu lukisan dimakamnya, dia digambarkan memakai tongkat 
untuk membantunya berjalan. Di dalam makamnya pun juga ditemukan 130 
tongkat (yang sebagian sudah rusak) yang diidentifikasi sebagai tongkat 
yang pernah dia gunakan untuk membantunya berjalan.
Perkawinan sedarah tersebut dipastikan 
menghasilkan cacat tersebut dan menyebabkan Tutankhamun tidak dapat 
memiliki ahli waris dengan istrinya. Namun cacat apapun yang diwarisi 
oleh Raja Firaun Tutankhamun ini, ia dianggap sebagai Firaun dengan 
citra yang cemerlang, hal ini bisa dilihat dari topeng pemakaman dari 
batu mulia dan emas yang oleh masyarakat Mesir Kuno dianggap sebagai 
daging para dewa.

Bagan silsilah keluarga Firaun yang diwarnai perkawinan sedarah
Walau ia mati dalam usia remaja dan kaki 
kirinya cacat (satu jari kaki tidak bertulang dan tulang di bagian 
belakang kakinya hancur akibat nekrosis) ia tetaplah merupakan Firaun 
yang paling menjadi primadona di mata para peneliti.
(National Geographic, The Sunday Times, Egyptian Dreams)


 
 
 
 
 
 
 


0 comments:
Post a Comment