Berhubungan intim merupakan salah satu cara pasangan memenuhi kebutuhan biologis. Meski demikian, tak jarang pasangan bertanya-tanya apakah hubungan intim aman dilakukan saat hamil.
Menurut ahli kandungan
dari Brawijaya Women & Children Hospital, dokter UF Bagazi,
seorang wanita hamil boleh saja berhubungan intim asalkan dalam kondisi
sehat seutuhnya, sehat pada organ gentital dan tidak ada penyakit.
Selain itu, janin juga terproteksi dengan baik dalam kantung kehamilan.
Dengan demikian, bercinta saat hamil aman dilakukan.
Namun hal ini tidak berlaku bagi wanita yang memiliki riwayat keguguran sebelumnya, adanya flek pada trimester pertama, terjadi kram pada perut bagian bawah, dan adanya ketuban pecah. Ketika hal itu terjadi, artinya ada masalah pada kehamilan. Oleh karena itu perlu adanya konsultasi pada dokter.
"Berhubungan intim aman ketika organ vital pria tidak menyentuh bagian janin. Kalau hal ini tidak terjadi, maka dapat menyebabkan beberapa bagian tubuh janin akan keluar dari plasenta," kata UF Bagazi saat ditemui di Grand Hotel Kemang, Jakarta Selatan.
Namun hal ini tidak berlaku bagi wanita yang memiliki riwayat keguguran sebelumnya, adanya flek pada trimester pertama, terjadi kram pada perut bagian bawah, dan adanya ketuban pecah. Ketika hal itu terjadi, artinya ada masalah pada kehamilan. Oleh karena itu perlu adanya konsultasi pada dokter.
"Berhubungan intim aman ketika organ vital pria tidak menyentuh bagian janin. Kalau hal ini tidak terjadi, maka dapat menyebabkan beberapa bagian tubuh janin akan keluar dari plasenta," kata UF Bagazi saat ditemui di Grand Hotel Kemang, Jakarta Selatan.
Penurunan Gairah
Di samping itu, saat hamil umumnya wanita mengalami peningkatkan hormon yang menyebabkan mereka kehilangan gairah seks. Sebanyak 40 persen wanita mengalami penurunan gairah seks pada trimester pertama dan kedua.
"Pada trimester ketiga, sebanyak 75 persen wanita mengalami hal yang sama," ujarnya.
Bukan hanya wanita saja. Selama istri hamil, pria juga kehilangan gairah seks. Sebanyak 17 persen pria keliharan gairah di trimester kedua, dan 64 persen pria di trimester ketiga. Ini terjadi karena wanita terlebih dahulu tidak tertarik pada aktivitas seksual.
Oleh karena itu, sebelum bercinta, ada baiknya pria memantik gairah wanita terlebih dahulu. Misalnya dengan cumbuan atau sentuhan. Namun, yang harus diketahui, ketika wanita sedang hamil, hindari oral seks. Karena hal ini berpotensi memasukkan udara ke daerah rahim sehingga berisiko menyebabkan kematian janin.
Di samping itu, saat hamil umumnya wanita mengalami peningkatkan hormon yang menyebabkan mereka kehilangan gairah seks. Sebanyak 40 persen wanita mengalami penurunan gairah seks pada trimester pertama dan kedua.
"Pada trimester ketiga, sebanyak 75 persen wanita mengalami hal yang sama," ujarnya.
Bukan hanya wanita saja. Selama istri hamil, pria juga kehilangan gairah seks. Sebanyak 17 persen pria keliharan gairah di trimester kedua, dan 64 persen pria di trimester ketiga. Ini terjadi karena wanita terlebih dahulu tidak tertarik pada aktivitas seksual.
Oleh karena itu, sebelum bercinta, ada baiknya pria memantik gairah wanita terlebih dahulu. Misalnya dengan cumbuan atau sentuhan. Namun, yang harus diketahui, ketika wanita sedang hamil, hindari oral seks. Karena hal ini berpotensi memasukkan udara ke daerah rahim sehingga berisiko menyebabkan kematian janin.
0 comments:
Post a Comment