Penggunaan gigi palsu sebenarnya bukan hanya untuk para lansia yang mulai kehilangan gigi. Tapi juga orang usia muda yang karena giginya bermasalah dan harus dicabut. Gigi setelah dewasa memang tak mungkin tumbuh lagi dan ini harus diganti dengan gigi palsu.
Menurut Ahli Prostodonsia dari FKUI, Prof Dr Lindawati S Kusdhany, Selasa 28 Mei 2013, gigi palsu jadi solusi terbaik bagi seseorang yang telah kehilangan gigi. "Mereka yang telah kehilangan beberapa gigi asli (orang muda sampai lansia) dianjurkan untuk segera mengganti dengan gigi tiruan. Hal ini dilakukan guna menjamin kestabilan gusi dan rahang mulut."
Bukan hanya untuk menjaga kestabilan saja, gigi yang tidak lengkap akan menyulitkan Anda dalam mengunyah makanan dan akan menyebabkan defisiensi (penurunan) nutrisi. Berpengaruh negatif juga pada lafal atau pengucapan dalam berbicara.
Itu karena, jaringan gigi akan berubah dan bergeser. Dampak yang paling parah ketika gigi hilang dan tak diganti dengan gigi tiruan atau gigi palsu adalah perubahan bentuk wajah. Wajah menjadi tak simetris. Hal ini dipengaruhi karena telah terjadi penurunan gusi dan tulang rahang. Efek lainnya adalah berkurangnya kepercayaan diri.
"Jangankan untuk tersenyum, saat berbicara pun mayoritas orang malu membuka mulutnya dengan lebar. Ini artinya terjadi penurunan rasa percaya diri," ujar Prof Linda dalam acara GlaxoSmithKline Polident, di Jakarta.
0 comments:
Post a Comment