Home » , , , , » Inggris Beri Visa ke Penerjemah di Afghanistan

Inggris Beri Visa ke Penerjemah di Afghanistan

Written By blogger on Wednesday, 22 May 2013 | 16:22


Sebanyak 600 warga Afganistan, yang bekerja sebagai penerjemah bagi tentara dan pejabat Inggris yang ditempatkan di sana, diberikan visa dan kesempatan tinggal di Inggris. Ini merupakan salah satu kebijakan baru yang sedang digodok oleh kantor Perdana Menteri Inggris, David Cameron.

Seperti diberitakan laman Dailymail, Rabu 22 Mei 2013, pemberian visa tidak hanya berlaku bagi si penerjemah, tetapi juga bagi keluarganya. Hak akses masuk itu diberikan selama kurun waktu lima tahun.

Kebijakan ini berlaku bagi warga Afganistan yang kerap dijadikan sebagai penerjemah dan rela mempertaruhkan nyawa mereka apabila tertangkap kelompok pemberontak Taliban. Mereka saat ini dipekerjakan oleh tentara nasional Inggris dan Kementerian Luar Negeri.

Namun Inggris memberlakukan ketentuan bahwa visa hanya diberikan kepada mereka yang telah mengabdi paling tidak 12 bulan di provinsi Helman, Afganistan bagian selatan. Sementara bagi yang tidak lolos kualifikasi, maka akan menerima 18 bulan gaji atau pelatihan dan pendidikan selama lima tahun apabila mereka ingin meningkatkan kemampuan.

Bagi penerjemah yang tidak lagi bekerja untuk Inggris, maka mereka tidak akan mendapatkan penawaran visa. Selain itu, apabila mereka memilih untuk tetap berada di Afganistan, maka penerjemah itu akan ditempatkan di komunitas masyarakat baru sehingga tidak diketahui publik.

Jika merasa nyawanya terancam, mereka dapat melaporkannya kepada pejabat berwenang Inggris. Bahkan pada beberapa kasus ekstrim, para penerjemah itu dapat langsung dipindahkan ke Inggris.

Kantor PM Inggris khawatir para penerjemah itu akan dibunuh apabila pasukan Inggris ditarik dari Afganistan pada tahun depan.

Berdasarkan data yang diperoleh Dailymail, sejak tahun 2001, dilaporkan sudah ada 20 penerjemah yang dibunuh. Lima di antaranya diculik dan dibunuh oleh kelompok pemberontak.

Kebijakan ini mendapat sorotan publik. Karena apabila itu diberlakukan, akan menambah beban keuangan bagi negara sebesar 30 juta Poundsterling atau senilai Rp443 miliar. Beban keuangan itu akan dirasakan berat bagi warga Inggris karena anggarannya diambil dari pajak yang selama ini mereka bayarkan.

Namun, menurut seorang sumber di kantor PM Inggris, kebijakan itu akan tetap dijalankan.

"PM telah menyatakan dengan jelas bahwa kami tidak dapat mengabaikan begitu saja mereka yang telah mengambil jalan yang sama seperti tentara kami di provinsi Helman. Mereka secara konsisten telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk membantu tentara kita menyelesaikan misinya di medan pertempuran," ujar sumber itu.

Masih menurut sumber itu, pemerintah Inggris sudah sewajarnya memberikan penghargaan terhadap pengabdian mereka.

"Kebijakan ini memberikan mereka sebuah pilihan sederhana: kesempatan bagi mereka untuk kembali bekerja Afganistan, mempelajari keahlian baru dan menjalani hidup baru di tanah airnya, atau memiliki kehidupan awal di Inggris," kata sumber itu.

Kebijakan itu telah disepakati oleh beberapa kementerian di Inggris dan tinggal mendapat persetujuan di tingkat parlemen.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Home | BolaNet1 | InfoBola
Copyright © 2013. AganUnik :) - All Rights Reserved
copyright agan=unik
Proudly powered by Blogger